Penghargaan Kota Sehat Untuk Kota Balikpapan

    Selain Kota Minyak, Kota Aman, Balikpapan juga layak disebut Kota Sehat. Itu karena untuk kali kedua kota ini meraih prestasi sebagai Kota Sehat 2011, oleh Kementerian Kesehatan. 
UNTUK kali pertama, Balikpapan menerima penghargaan yang sama 7 tahun lalu, pada 2004.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Dyah Muryani yang diberangkatkan ke Jakarta untuk mewakili menerima penghargaan itu. Dari Jakarta, malam tadi, Dyah menyebut bahwa Balikpapan mendapat penghargaan kota sehat di jenjang Swasti Saba (kabupaten/kota sehat).
Penetapan itu, kata Dyah, setelah melewati verifikasi tim provinsi dan diverifikasi ulang oleh Kementerian Kesehatan berdasarkan sejumlah indikator, di antaranya, sarana dan prasarana permukiman dan ketahanan pangan dan gizi.
“Dokumen itu kami serahkan setelah ada presentasi kesehatan di Balikpapan bulan lalu,” jelas Dyah. Program yang masuk dalam dokumen dan menjadi dasar kemenangan adalah program-program  kesehatan yang dinilai sukses seperti kegiatan Clean Green and Healthy, Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk, dan terbentuknya juru pemantau jentik nyamuk di seluruh kelurahan dan RT. Satu hal lagi, adanya pencanangan rencana Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang realisasinya akan dimulai tahun depan ditandai dengan pengesahan Perda KTR.  
Wali Kota Rizal Effendi yang dikonfirmasi membenarkan dan sangat bersyukur dengan pencapaian ini.  Jika Perda KTR disahkan, tandanya tidak boleh lagi merokok di sembarang tempat. “Perolehan prestasi ini memacu kami untuk makin semangat, membuat Balikpapan tetap menjadi kota sehat,” kata wali kota, yang sempat menyinggung, semua prestasi ini tak lepas dari peran almarhum Misbahudin Halim (Ketua Forum Kota Sehat (Forkohat) Balikpapan) yang telah mempresentasikan kota ini sebagai kota sehat.  “Prestasi ini juga kami persembahkan buat Pak Misbahudin, dan juga seluruh masyarakat tentunya,” imbuh Rizal.  

0 komentar:

Posting Komentar